BAGAIMANA MENYAMBUT BULAN ROMADHON
Oleh : Ust. Mukhlis Abu Dzar
Bulan
sya’ban telah meninggalkan kita, Kini bulan romadhon berada di hadapan mata,
bulan yang gemerlap dengan serba serbi amalan ibadah, bulan di lipat
gandakannya amal kebaikan dan dihapusnya kesalahan-kesalahan. Namun sangat di
sayangkan sebagian kaum muslimin menyambut datangnya bulan romadhon dengan
kebiasaan-kebiasaan yang menjadi faktor utama tercorengnya syariat islam.
Sebuah fakta yang tak dapat kita pungkiri bersama, dengan datangnya bulan
romadhon mereka berbondong-bondong untuk ziaroh ke kubur-kubur, belanja banyak
dan mewah, berpesta pora, begadang malam dan seabrek aktivitas lain yang pada
hakikatnya tidak berkaitan dengan syari’at islam, ini merupakan persepsi keliru
yang menjamur di kalangan masyarakat. Maka semua ini butuh pembenahan serius
agar kaum muslimin di dalam mengerjakan amal ibadah khususnya di bulan romadhon
tidak keluar dari jalur syar’i dan tidak ternodai dengan prilaku-prilaku yang
negatif.
Ketahuilah
wahai saudaraku. Sesungguhnya bulan romadhon merupakan sarana terbaik untuk
meningkatkan ketakwaan, di mana Allah mewajibkan kepada kaum muslimin untuk
menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Sebagaimana
Allah berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di
wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-baqarah: 183)
KEUTAMAAN BULAN ROMADHON
Allah
telah mengkhususkan bulan romadhon dari
bulan-bulan lainnya dengan keutamaan-keutamaan yang agung. Diantaranya adalah:
1. Allah membuka pintu syurga dan
menutup pintu neraka
Sebagaimana sabda Rosulullah:
إِذَاجَاءَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتْ
الشَّيَاطِيْنُ
“Apabila
telah datang bulan romadhon maka pintu-pintu syurga di buka dan pintu-pintu neraka di tutup dan
syaitan-syaitan di belenggu. (HR.Bukhori:
1899, Muslim: 1079)
Syaikh
Muhammad bin Sholeh Al utsaimin berkata: Bahwasanya ma’na dibukanya pintu-pintu
syurga adalah karena banyaknya amal-amal soleh, dan di tutupnya pintu-pintu
neraka karena sedikitnya kemaksiatan yang di lakukan oleh orang-orang yang
beriman .(Lihat majalisu Syahri Romadhon: 14)
2. dosa-dosa di ampuni
Sebagaimana
Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang berpuasa di bulan romadhon dengan keimanan dan mengharapkan (ridho Allah),
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.(HR Bukhori: 38, Muslim: 760)
Dan
masih banyak lagi keutamaan-keutamaan bulan romadhon, sebagaimana yang
dituturkan oleh Syaikh Soleh bin Fauzan:
“Allah
menjadikan bulan romadhon bulan yang penuh rahmat, ampunan, bebas dari api
neraka, bulan di mana Allah melipatgandakan amal kebaikan dan menghapus
kesalahan-kesalahan, bulan di menangkannya kebenaran dari yang bathil, bulan didalamnya ada satu
malam yang lebih baik dari seribu malam.....(Lihat Madzohiru yajibu antakhfa
fi romadhon: 3)
Maka
selayaknya bagi seorang muslim untuk menyambut bulan yang penuh barokah ini
dengan hal-hal yang bisa membuahkan amal soleh dan tidak keluar dari jalur
syar’i.
BAGAIMANAKAH CARA MENYAMBUT DATANGNYA
BULAN ROMADHON
1.Menyambutnya dengan Penuh kebahagiaan,
kerinduan, dan penghormatan.
Sebagaimana
Allah berfirman:
“Katakanlah:”Dengan
karunia Allah dan rahmatnya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia
Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.(QS: Yunus: 85)
Kebahagiaan
yang terpuji di sisi Allah menjelang datangnya bulan romadhon adalah kebahagian
yang di iringi dengan petunjuk Allah dan Rosulnya, dan tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan-Nya.
2. Taubat nasuuha
Taubat
hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim, sebagaimana banyak sekali
dalil-dalil yang menunjukkan tentang kewajiban untuk bertaubat baik di dalam
Al-qur’an dan As-sunnah maupun ijma’ (kesepakatan) para ulama.
Sebagaimana
Allah berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, Bertaubatlah kepada Allah dengan semurni-murninya.(Qs: At-tahrim: 8)
Berkata
Imam ibnu katsir: Bahwasanya sahabat umar di tanya tentang makna taubat nasuha,
beliaupun menjawab:”Yaitu taubatnya seseorang dari amalan-amalan yang jelek
kemudian tidak mengulangi lagi untuk selamanya. (Lihat tafsir Ibnu katsir:
5/168)
Dan
Berdasarkan sabda Rasulullah:
ياَأَيُّهَا النَّاسُ
! تُوْبُوْا إِلىَ اللهِ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ إِلَى اللهِ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ
مَرَّةٍ
“ Wahai manusia bertaubatlah
kalian kepada Allah dan minta ampunlah kepada-Nya karena sesungguhnya aku bertaubat
dalam sehari sebanyak seratus kali.
(HR. Muslim: 2702)
maka
suatu taubat dikatakan sebagai taubat nasuha apabila terpenuhi beberapa Syarat. Sebagaimana
yang dituturkan oleh Syaikh Soleh Al-utsaimin:
1.
Ikhlas kepada Allah
2.
Menyesal atas perbuatan maksiat yang ia kerjakan.
3.
Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi.
4.
Menebus dosa yang ia kerjakan. Contohnya: Orang yang tidak mengeluarkan zakat
kemudian ia bertaubat maka wajib atasnya membayar zakat yang ia tinggalkan.(
Lihat Syarh Riyadussolihin: 57)
3. Memenuhi waktunya untuk beramal soleh
Allah
menjanjikan bagi siapa saja yang melakukan amal soleh akan diberikan kepadanya
kehidupan yang baik. Sebagaimana Allah berfirman:
“
Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Qs: An-nahl : 97)
Dan
di antara amal soleh yang patut dikerjakan menjelang bulan romadhon atau di
dalam bulan romadhon itu sendiri adalah:
~ Bershodaqoh
Rasulullah
adalah seorang figur panutan ummat islam, beliau menjadi uswah (teladan)
bagi kita semua. Salah satu sifatnya yang mulia adalah beliau paling dermawan
di kalangan manusia.
Sebagaimana
yang dikatakan oleh Ibnu Abbas:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ
أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَايَكُوْنُ فِيْ شَهْرِرَمَضَانَ
“Rosululloh adalah orang yang
paling dermawan dengan kebaikan dan orang yang paling dermawan di bulan
romadhon.(HR. Bukhori 6. Muslim:
2308)
Adapun
amalan yang termasuk kategori bershodaqoh adalah:
~Memberi
makanan
Salafussoleh mereka adalah orang-orang yang sangat
bersungguh-sungguh di dalam mengerjakan amalan ini, baik dengan memberi makan
orang yang lapar atau memberi makan saudaranya. Karena orang yang mengamalkan
amalan ini akan mendapatkan keutamaan yang sangat agung. Terutama sekali Memberi makan untuk berbuka orang yang sedang
berpuasa.
Sebagaimana
Rasulullah bersabda:
مَنْ
فَطَّرَصَائِمًاكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ
أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
“Barangsiapa
yang memberi makan (untuk berbuka) orang yang berpuasa, maka baginya pahala
semisal (pahala) orang yang berpuasa dengan tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa sedikitpun”
(HR
Ahmad: 4/15,Ibnu majah:1746, At-tirmidzi: 807 dan Lihat shohih sunan ibnu
majah: 2/85)
Dari
ibadah memberi makanan tersebut maka akan muncul ibadah-ibadah yang lain
seperti timbulnya rasa kasih sayang, rasa cinta kepada orang yang telah engkau
berikan makanan, maka semua itu merupakan salah satu sebab masuknya seseorang
ke dalam surga.
Sebagaimana
Rasulullah bersabda:
لاَ تَدْخُلُوْنَ
الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْاحَتَّى تَحَابُّوْا
“Tidaklah kalian masuk syurga
sampai kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai.(HR: Muslim: 54, At-tirmidzi: 2510, Daud: 5193).
4. Menjaga sholat berjama’ah
Sebagaimana
Rasulullah bersabda:
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ
أَرْبَعِيْنَ يَوْماً فِيْ جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيْرَةَ الأُوْلَى كُتِبَتْ
لَهُ بَرَائَتَانِ: بَرَائَةٌ مِنَ النَّار ِوَبَرَائَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.
“Barang siapa yang sholat karena
Allah selama empat puluh hari secara berjama’ah yang ia menjumpai
takbirotulihrom (imam) maka akan di tulis baginya dua kebebasan: Bebas dari api
neraka dan bebas dari sifat munafik. (HR.
AT-tirmidzi: 241, Lihat As-shahihah: 2652)
5. Memperbanyak zikir dan do’a
Sebagaimana
Allah berfirman:
“Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah di waktu pagi dan petang. (Qs: Al-ahzab: 42-43)
Rasulullah
menganjurkan kepada ummatnya agar banyak berdo’a ketika berpuasa karena saat
itu merupakan salah satu sebab terkabulkannya do’a.
Berdasarkan
sabda Rasulullah:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ
َتُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ, وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ, وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ.
“Tiga do’a yang tidak akan di
tolak: Do’anya kedua orang tua, do’anya orang yang sedang berpuasa, dan do’anya
orang yang sedang bepergian.(HR.
Al-baihaqi: 3/345, dan di shahihkan oleh Syaikh Al-bani dalam As-shahihah:
1797).
Demikianlah
ulasan yang singkat ini untuk kita renungi bersama, sebagai harapan kami,
semoga kita bisa menuai hikmah di bulan romadhon ini dan semoga segala amalan
ibadah kita di terima di sisi Allah. Amiin!!.